IMPLEMENTASI PROGRAM BEASISWA PEMUDA TANGGUH PADA DINAS KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA SERTA PARIWISATA KOTA SURABAYA

Abstract

 

Abstraksi Pendidikan tinggi memiliki peranan penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia dalam suatu negara, namun masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses pendidikan tinggi. Permasalahan biaya pendidikan menjadi faktor utama penyebab kurangnya angka pendidikan. Pemerintah Kota Surabaya mencanangkan beasiswa Pemuda Tangguh untuk warga Kota Surabaya berusia 16–30 tahun yang berprestasi dan sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Besaran bantuan biaya pendidikan berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang besarannya disesuaikan dengan masing-masing perguruan tinggi, biaya penunjang perkuliahan sebesar Rp750.000 per semester dan uang saku sebesar Rp500.000 per bulan. Beasiswa diberikan maksimal delapan semester untuk jenjang S1 dan enam semester untuk D3. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan implementasi Program Beasiswa Pemuda Tangguh pada Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya di Universitas Negeri Surabaya. Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan yang dicetuskan oleh George Edward III. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, adapun teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengimplementasian program beasiswa Pemuda Tangguh sudah berjalan dengan baik dan terorganisir, namun masih terdapat permasalahan yang menjadi hambatan dalam pengimplementasiannya yakni keterbatasan sumber daya manusia. Beasiswa Pemuda Tangguh masih berjalan hingga saat ini dan berupaya untuk memperbaiki hal-hal yang menjadi hambatan dalam implementasi program ini.

 

Abstract
Higher education plays an important role in shaping the quality of human resources in a country, but many people still have difficulty accessing higher education. The problem of educational costs is the main factor causing low education rates. The Surabaya City Government launched the Pemuda Tangguh (Resilient Youth) scholarship for Surabaya City residents aged 16-30 who are high-achieving and are currently pursuing higher education. The amount of educational assistance is in the form of Single Tuition Fee (UKT) which is adjusted according to each university, lecture support costs of Rp750,000 per semester and pocket money of Rp500,000 per month. The scholarship is given for a maximum of eight semesters for undergraduate level and six semesters for D3 level. The purpose of this research is to describe the implementation of the Pemuda Tangguh Scholarship Program at the Department of Culture, Youth and Sports and Tourism of Surabaya City at Surabaya State University. This research uses policy implementation theory proposed by George Edward III. This research uses a qualitative research approach with data collection methods through interviews, observation and documentation, while data analysis techniques include data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this research show that the implementation of the Pemuda Tangguh scholarship program has been running well and organized, but there are still problems that become obstacles in its implementation, namely limited human resources. The Pemuda Tangguh scholarship is still running until now and strives to improve things that become obstacles in the implementation of this program.